Infopaytv.com - Topas Eplus telah memberikan informasi melalui surat edaran bahwa terhitung 30 april Topas E+ akan berhenti beroperasi, Topas Eplus yang sebelumnya dengan nama Topas TV telah menemani keluarga Indonesia selama 8 tahun.
Surat resmi yang dikeluarkan Topas Eplus beredar di dunia maya hari ini. Dalam surat tersebut, stasiun TV berbayar milik Grup Mayapada ini menyebut pandemi COVID-19 menjadi penyebab utama mereka memilih berhenti bersiaran.
Selain itu, berakhirnya kontrak dengan para vendor utama mereka juga menjadi penyebab Topas Eplus berhenti bersiaran. Keputusan yang sulit ini menjadi kabar yang kurang mengenakkan di tengah pandemi.
Padahal, belum lama ini Topas Eplus baru saja bertransformasi. Memperingati ulang tahunnya yang ke-8, TV berbayar ini menyandang namanya yang sekarang menggantikan Topas TV.
Tak sekedar berganti nama, Topas Eplus juga menjanjikan penyegaran dalam layanannya. Seperti migrasi ke satelit Chinasat 10 dan persiapan menuju aplikasi mobile.
Transformasi tersebut berimplikasi pada penyesuaian tarif langganan. Tidak lagi menjadi TV berbayar paket hemat, Topas Eplus menawarkan 30 saluran di layanannya dengan harga setara TV berbayar lain di kelasnya.
Berakhirnya operasional Topas Eplus membuat Grup Mayapada saat ini berfokus pada dua TV terestrial yang dimilikinya untuk urusan penyiaran. Kedua stasiun televisi tersebut adalah RTV dan MyTV.
Grup Mayapada mengempit saham minoritas di RTV. Sementara di MyTV, grup usaha bentukan Dato Sri Tahir ini memiliki 90% saham.
RTV dikenal dengan programnya saat ini yang cukup solid di segmen animasi, tokusatsu dan drama kolosal. Posisinya di klasemen rating pun cukup solid di 10 besar TV Nasional menurut Nielsen dengan rataan share penonton harian di 3-4%.
Sementara MyTV baru saja menjalin kerja sama dengan penyedia konten berbayar My Channels (My Kidz, My Cinema Asia, My Cinema). Dari kerja sama tersebut, konten dari My Channels akan mengudara di layar MyTV selama beberapa jam sehari, pada pagi, sore dan malam hari. (sumber: nawalakarsa.id)
Read More
Surat resmi yang dikeluarkan Topas Eplus beredar di dunia maya hari ini. Dalam surat tersebut, stasiun TV berbayar milik Grup Mayapada ini menyebut pandemi COVID-19 menjadi penyebab utama mereka memilih berhenti bersiaran.
Selain itu, berakhirnya kontrak dengan para vendor utama mereka juga menjadi penyebab Topas Eplus berhenti bersiaran. Keputusan yang sulit ini menjadi kabar yang kurang mengenakkan di tengah pandemi.
Padahal, belum lama ini Topas Eplus baru saja bertransformasi. Memperingati ulang tahunnya yang ke-8, TV berbayar ini menyandang namanya yang sekarang menggantikan Topas TV.
Tak sekedar berganti nama, Topas Eplus juga menjanjikan penyegaran dalam layanannya. Seperti migrasi ke satelit Chinasat 10 dan persiapan menuju aplikasi mobile.
Transformasi tersebut berimplikasi pada penyesuaian tarif langganan. Tidak lagi menjadi TV berbayar paket hemat, Topas Eplus menawarkan 30 saluran di layanannya dengan harga setara TV berbayar lain di kelasnya.
Berakhirnya operasional Topas Eplus membuat Grup Mayapada saat ini berfokus pada dua TV terestrial yang dimilikinya untuk urusan penyiaran. Kedua stasiun televisi tersebut adalah RTV dan MyTV.
Grup Mayapada mengempit saham minoritas di RTV. Sementara di MyTV, grup usaha bentukan Dato Sri Tahir ini memiliki 90% saham.
RTV dikenal dengan programnya saat ini yang cukup solid di segmen animasi, tokusatsu dan drama kolosal. Posisinya di klasemen rating pun cukup solid di 10 besar TV Nasional menurut Nielsen dengan rataan share penonton harian di 3-4%.
Sementara MyTV baru saja menjalin kerja sama dengan penyedia konten berbayar My Channels (My Kidz, My Cinema Asia, My Cinema). Dari kerja sama tersebut, konten dari My Channels akan mengudara di layar MyTV selama beberapa jam sehari, pada pagi, sore dan malam hari. (sumber: nawalakarsa.id)